Jumat, 17 Juni 2016

makalah ABC


TUGAS KELOMPOK
PEMBUATAN KEPUTUSAN POLITIK
Mata Kuliah: SISTEM POLITIK INDONESIA
Dosen Pengampu: Sinta, M.Pd


Description: LOGO.jpg



Disusun oleh:

      SUDIARSO   : A.1.4.14.0018
                                                      BAMBANG GIYATA : A.1.4.14.0007
                                                      RINI WIDIASTUTI : A.1.4.14.001
 



UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL (ANE)
TAHUN 2015/2016


BAB 1
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Sosiologi terutama menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyrakatan, proses sosial, perubahan sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut berlangsung secara norml sebagaiman dikehendaki masyarakat bersangkutan. Gejala-gejala yang tidak dikehendaki merupakan gejala abnormal atau gejala-gejala patologis. Hal ini disebabkan karena unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan. Gejala-gejala abnormal tersebut dinamkan maslah-masalah sosial.
Masalah-masalah sosial tersebut berbeda dengan problema-problema lainya di dalam masyarakat karena masalah-masalah sosial tersebut berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah tersebut bersifat sosial karena bersangkut paut dengan hubungan antarmanusia dan di dalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang normatif. Hal ini dinamakan masalah karena bersnagkut-paut dengan gejala-gejala yang mengganggu kelanggengan dalam masyarakat.
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan antar unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Apabila antar unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan-hubungan sosial akan terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian teori kepemimpinan dan faktor-faktor yang mempengaruhi?
2.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan perilaku?
3.      Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pengangguran merajalela?
4.      Jelaskan penyebab timbulnya kemiskinan ?
5.      Bagaimana cara menanggulangi kenakalan remaja ?

BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian teori kepemimpinan dan faktor-faktor yang mempengaruhi

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
·        Teori-teori dalam Kepemimpinan
§  Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
§  Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
– Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi                                                           .
§  Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas; * Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan; * Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan; * Norma yang dianut kelompok; * Rentang kendali; * Ancaman dari luar organisasi; * Tingkat stress;  * Iklim yang terdapat dalam organisasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan. Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orang yang dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.
Opini saya tentang artikel ini ialah pemimpin itu harus bersifat bijaksana, adil, merakyat, berakhlakul karimah, jujur.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan perilaku
§  Faktor dari dalam (intrinsik)
·      Intelegensi
Setiap orang mempunyai intelegensi yang berbeda-beda. Perbedaan intelegensi ini berpengaruh dalam daya serap terhadap norma-norma dan nilai-nilai
sosial. Orang yang mempunyai intelegensi tinggi umumnya tidak kesulitan dalam bergaul, belajar, dan berinteraksi di masyarakat. Sebaliknya orang yang intelegensinya di bawah normal akan mengalami berbagai kesulitan dalam belajar di sekolah maupun menyesuaikan diri di masyarakat. Akibatnya terjadi penyimpanganpenyimpangan, seperti malas belajar, emosional, bersikap kasar, tidak bisa berpikir logis.
·      Jenis kelamin
Perilaku menyimpang dapat juga diakibatkan karena perbedaan jenis kelamin. Anak laki-laki biasanya cenderung sok berkuasa dan menganggap remeh pada anak perempuan.
·        Umur
Umur memengaruhi pembentukan sikap dan pola tingkah laku seseorang. Makin bertambahnya umur diharapkan seseorang bertambah pula kedewasaannya, makin mantap pengendalian emosinya, dan makin tepat segala tindakannya.
Namun demikian, kadang kita jumpai penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh orang yang sudah berusia lanjut, sikapnya seperti anak kecil, manja, minta diistimewakan oleh anak-anaknya.
·        Kedudukan dalam keluarga
Dalam keluarga yang terdiri atas beberapa anak, sering kali anak tertua merasa dirinya paling berkuasa dibandingkan dengan anak kedua atau ketiga. Anak bungsu mempunyai sifat ingin dimanjakan oleh kakak-kakaknya maupun orang tuanya.
§  Faktor dari luar (ekstrinsik)
·        Peran keluarga
Keluarga sebagai unit terkecil dalam kehidupan sosial sangat besar perananya dalam membentuk pertahanan seseorang terhadap serangan penyakit sosial sejak dini. Orang tua yang sibuk dengan kegiatannya sendiri tanpa mempedulikan bagaimana perkembangan anak-anaknya merupakan awal dari rapuhnya pertahanan anak terhadap serangan penyakit sosial.
·        Peran masyarakat
Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan anak dari lingkungan keluarga akhirnya berkembang ke dalam lingkugan masyarakat yang lebih luas. Ketidakmampuan keluarga memenuhi kebutuhan rohaniah anak mengakibatkan anak mencari kebutuhan tersebut ke luar rumah. Ini merupakan awal dari sebuah petaka masa depan seseorang, jika di luar rumah anak menemukan sesuatu yang menyimpang dari nilai dan norma sosial.
·        Pergaulan
Pola tingkah laku seorang anak tidak bisa terlepas dari pola tingkah laku anak-anak lain di sekitarnya. Anak-anak lain yang menjadi teman sepergaulannya sering kali memengaruhi kepribadian seorang anak. Dari teman bergaul itu, anak akan menerima norma-norma atau nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat. menirunya dengan berbuat hal yang sama. Oleh karena itu, menjaga pergaulan dan memilih lingkungan pergaulan yang baik itu sangat penting.
·        Media massa
Berbagai tayangan di televisi tentang tindak kekerasan, film-film yang berbau pornografi, sinetron yang berisi kehidupan bebas dapat memengaruhi perkembangan perilaku individu.
Opini saya tentang artikel ini ialah anak anak perlu diberikan dasar dasar kejiwaan yang mulian seperti tenggang rasa, memafkankan dan kasih sayang, agar terciptanya keluarga yang harmonis. Membiasakan anak untuk menghargai dan menghormati hak orang lain agar anak tumbuh menjadi dewasa yang berguna bagi keluarga dan masyarakat.
3.      Faktor-faktor yang menyebabkan pengangguran merajalela
Pengangguran merupakan istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran dari faktor pribadi :
1. Faktor kemalasan 2. Faktor cacat atau umur 3. Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan.
Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain: a. Penduduk yang relatif banyak b. Pendidikan dan keterampilan yang rendah c. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja d. Teknologi yang semakin modern e. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan-penghematan. f. Penerapan rasionalisasi g. Adanya lapangan kerja yang dengan dipengaruhi musim h. Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan suatu negara.  
Opini saya..Pemerintah lebih tegas untuk mengatasi masalah kependudukan, yakni dengan mencoba mengendalikan pertumbuhan penduduk, karena disadari pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan memicu munculnya pengangguran di masa yang akan datang. Pemerintah juga harus memberikan dan mengarahkan pendidikan sumber daya ke arah yang lebih baik, dengan memperbanyak pusat-pusat pelatihan kerja, serta dengan memberi kemudahan bagi pengelolaan sekolah-sekolah kejuruan. Usaha lainnya adalah dengan mencoba membuka kesempatan dan lapangan kerja di daerah-daerah yang selama ini kurang berkembang kegiatan ekonominya. Sehingga proses pemeretaan kesempatan kerja menjadi lebih terjamin keberhasilaanya, selain mengurangu konsentrasi tenaga kerja di pulau Jawa.
4.      Penyebab timbulnya kemiskinan
Kemiskinan memang adalah pekerjaan besar bagi pemerintah kita, tapi pekerjaan itu tidak pernah di prioritaskan untuk mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan tapi malah tidak dapat mengurus permasalahan ini.
Faktor Penyebab Kemiskinan. Ternyata kemiskinan itu tidak terjadi begitu saja melainkan memiliki faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan dapat dikategorikan dalam beberapa hal berikut ini : A.   Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara  global. B.   Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat. C.   Biaya kehidupan yang tinggi. D.  Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Opini saya tentang artikel ini ialah pemerintah menciptakan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia., peerintah juga harus menghapus masalah korupsi hingga tuntas, karena korupsi ialah tindakan mencuri uang negara dan membuat terhambatnya pembangunan fasilitas masyarakat.

5.      Cara menanggulangi kenakalan remaja
Cara pergaulan dan komunikasi remaja juga semakin keterlaluan. Masalah sosial lain yang sedang menjadi wabak yang membahayakan remaja kini adalah sex phon dan chating. Sangat ngeri dan menjijikkan. Kemudahan internet dan alat komunikasi yang dibekalkan kepada mereka disalah gunakan untuk keinginan yang sangat tidak bermanfaat. Kebiasaan ini akan menyebabkan mereka sentiasa berfikiran negative, suka berkhayal dan paling buruk suka beronani. Onani memberi dampak sangat jelek pada fizik dan batin remaja. Menurut penyelidikan pakar, remaja yang suka melakukan onani akan terlihat lebih tua dari usia sebenar. Mereka juga tidak fokus terhadap pelajaran dan pekerjaan mereka.
Apa yang ditakutkan, mereka akan lebih berani untuk melakukan hubungan terlarang dan penzinaan. Opini saya tentang artikel ini ialah orang tua harus memperhatikan pergaulan anaknya. agar si anak tidak terjerumus ke pergaulan yang kurang baik. dan harus memberikan arahan yang baik kepada si anak agar si anak dapat mengerti betapa tidak pentingnya pergaulan yang negatif dan merugikan diri sendiri dan orang lain juga.Dan si anak juga harus pandai mencari figur figur orang dewasa yang telah melawati masa remajanya dengan baik. karna itu juga berguna untuk membangun motivasi nya sendiri untuk sukses, dan menjauhi pergaulan negatiif.Mendekatkan diri kepada Tuhan, rajin ibadah, sering berkomunikasi dengan Tuhan agar diberi pencerahan yang terang dan pikiran yang bijak

DAFTAR PUSTAKA