TUGAS KELOMPOK
PEMBUATAN KEPUTUSAN
POLITIK
Mata Kuliah: SISTEM
POLITIK INDONESIA
Dosen Pengampu: Sinta,
M.Pd
Disusun oleh:
SUDIARSO : A.1.4.14.0018
BAMBANG GIYATA : A.1.4.14.0007
RINI
WIDIASTUTI : A.1.4.14.001
UNIVERSITAS SULTAN
FATAH DEMAK
FAKULTAS EKONOMI DAN
ILMU SOSIAL (ANE)
TAHUN 2015/2016
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sosiologi terutama menelaah
gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial,
lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyrakatan, proses sosial, perubahan
sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut
berlangsung secara norml sebagaiman dikehendaki masyarakat bersangkutan.
Gejala-gejala yang tidak dikehendaki merupakan gejala abnormal atau
gejala-gejala patologis. Hal ini disebabkan karena unsur-unsur masyarakat tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan kekecewaan-kekecewaan
dan penderitaan. Gejala-gejala abnormal tersebut dinamkan maslah-masalah
sosial.
Masalah-masalah sosial tersebut
berbeda dengan problema-problema lainya di dalam masyarakat karena
masalah-masalah sosial tersebut berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Masalah tersebut bersifat sosial karena bersangkut paut dengan
hubungan antarmanusia dan di dalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang
normatif. Hal ini dinamakan masalah karena bersnagkut-paut dengan gejala-gejala
yang mengganggu kelanggengan dalam masyarakat.
Masalah sosial merupakan suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya
keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan
kepincangan ikatan sosial. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta
keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan antar unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat. Apabila antar unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan-hubungan
sosial akan terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan dalam kehidupan
kelompok.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teori kepemimpinan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
penyimpangan perilaku?
3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan
pengangguran merajalela?
4. Jelaskan penyebab timbulnya kemiskinan ?
5. Bagaimana cara menanggulangi kenakalan
remaja ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
teori kepemimpinan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi
contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan
praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi.
Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan
pengajaran/instruksi.
·
Teori-teori
dalam Kepemimpinan
§ Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau
ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul
anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan
oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah
kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian
(1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat,
rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas,
orientasi masa depan.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan
(antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara
sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap
sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral
dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri
atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang
menerapkan prinsip keteladanan.
§ Teori
Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan
merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu
kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi
perilaku:
– Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi .
– Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi .
§
Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori
situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang
disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional
yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional
yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian
(1994:129) adalah* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas; * Bentuk dan sifat
teknologi yang digunakan; * Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan; * Norma yang
dianut kelompok; * Rentang kendali; * Ancaman dari luar organisasi; * Tingkat
stress; * Iklim yang terdapat dalam
organisasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEMIMPINAN
Dalam
melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan
tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu
berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan
kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan. Orang yang memandang
kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang,
jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang
mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orang yang
dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi
kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal
yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan
pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.
Opini saya
tentang artikel ini ialah pemimpin itu harus bersifat bijaksana, adil,
merakyat, berakhlakul karimah, jujur.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan
perilaku
§ Faktor dari
dalam (intrinsik)
· Intelegensi
Setiap orang mempunyai intelegensi yang berbeda-beda. Perbedaan intelegensi ini berpengaruh dalam daya serap terhadap norma-norma dan nilai-nilai sosial. Orang yang mempunyai intelegensi tinggi umumnya tidak kesulitan dalam bergaul, belajar, dan berinteraksi di masyarakat. Sebaliknya orang yang intelegensinya di bawah normal akan mengalami berbagai kesulitan dalam belajar di sekolah maupun menyesuaikan diri di masyarakat. Akibatnya terjadi penyimpanganpenyimpangan, seperti malas belajar, emosional, bersikap kasar, tidak bisa berpikir logis.
Setiap orang mempunyai intelegensi yang berbeda-beda. Perbedaan intelegensi ini berpengaruh dalam daya serap terhadap norma-norma dan nilai-nilai sosial. Orang yang mempunyai intelegensi tinggi umumnya tidak kesulitan dalam bergaul, belajar, dan berinteraksi di masyarakat. Sebaliknya orang yang intelegensinya di bawah normal akan mengalami berbagai kesulitan dalam belajar di sekolah maupun menyesuaikan diri di masyarakat. Akibatnya terjadi penyimpanganpenyimpangan, seperti malas belajar, emosional, bersikap kasar, tidak bisa berpikir logis.
· Jenis kelamin
Perilaku
menyimpang dapat juga diakibatkan karena perbedaan jenis kelamin. Anak
laki-laki biasanya cenderung sok berkuasa dan menganggap remeh pada anak
perempuan.
·
Umur
Umur
memengaruhi pembentukan sikap dan pola tingkah laku seseorang. Makin
bertambahnya umur diharapkan seseorang bertambah pula kedewasaannya, makin
mantap pengendalian emosinya, dan makin tepat segala tindakannya.
Namun demikian, kadang kita jumpai penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh orang yang sudah berusia lanjut, sikapnya seperti anak kecil, manja, minta diistimewakan oleh anak-anaknya.
Namun demikian, kadang kita jumpai penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh orang yang sudah berusia lanjut, sikapnya seperti anak kecil, manja, minta diistimewakan oleh anak-anaknya.
·
Kedudukan dalam keluarga
Dalam
keluarga yang terdiri atas beberapa anak, sering kali anak tertua merasa
dirinya paling berkuasa dibandingkan dengan anak kedua atau ketiga. Anak bungsu
mempunyai sifat ingin dimanjakan oleh kakak-kakaknya maupun orang tuanya.
§
Faktor dari luar (ekstrinsik)
·
Peran keluarga
Keluarga sebagai unit terkecil
dalam kehidupan sosial sangat besar perananya dalam membentuk pertahanan
seseorang terhadap serangan penyakit sosial sejak dini. Orang tua yang sibuk
dengan kegiatannya sendiri tanpa mempedulikan bagaimana perkembangan
anak-anaknya merupakan awal dari rapuhnya pertahanan anak terhadap serangan
penyakit sosial.
·
Peran masyarakat
Pertumbuhan dan perkembangan
kehidupan anak dari lingkungan keluarga akhirnya berkembang ke dalam lingkugan
masyarakat yang lebih luas. Ketidakmampuan keluarga memenuhi kebutuhan rohaniah
anak mengakibatkan anak mencari kebutuhan tersebut ke luar rumah. Ini merupakan
awal dari sebuah petaka masa depan seseorang, jika di luar rumah anak menemukan
sesuatu yang menyimpang dari nilai dan norma sosial.
·
Pergaulan
Pola tingkah laku seorang anak
tidak bisa terlepas dari pola tingkah laku anak-anak lain di sekitarnya.
Anak-anak lain yang menjadi teman sepergaulannya sering kali memengaruhi
kepribadian seorang anak. Dari teman bergaul itu, anak akan menerima
norma-norma atau nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat. menirunya dengan
berbuat hal yang sama. Oleh karena itu, menjaga pergaulan dan memilih
lingkungan pergaulan yang baik itu sangat penting.
·
Media massa
Berbagai tayangan di televisi
tentang tindak kekerasan, film-film yang berbau pornografi, sinetron yang
berisi kehidupan bebas dapat memengaruhi perkembangan perilaku individu.
Opini saya tentang artikel ini
ialah anak anak perlu diberikan dasar dasar kejiwaan yang mulian seperti
tenggang rasa, memafkankan dan kasih sayang, agar terciptanya keluarga yang
harmonis. Membiasakan anak untuk menghargai dan menghormati hak orang lain agar
anak tumbuh menjadi dewasa yang berguna bagi keluarga dan masyarakat.
3.
Faktor-faktor yang menyebabkan pengangguran
merajalela
Pengangguran merupakan istilah untuk
orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, atau seseorang yang
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran biasanya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pengangguran dari faktor pribadi :
1. Faktor kemalasan 2. Faktor cacat atau umur 3. Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan.
1. Faktor kemalasan 2. Faktor cacat atau umur 3. Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan.
Beberapa
hal yang menyebabkan pengangguran antara lain: a. Penduduk yang relatif banyak
b. Pendidikan dan keterampilan yang rendah c. Angkatan kerja tidak dapat
memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja d. Teknologi yang semakin modern
e. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan
penghematan-penghematan. f. Penerapan rasionalisasi g. Adanya lapangan kerja
yang dengan dipengaruhi musim h. Ketidakstabilan perekonomian, politik dan
keamanan suatu negara.
Opini
saya..Pemerintah lebih tegas untuk mengatasi masalah kependudukan, yakni dengan
mencoba mengendalikan pertumbuhan penduduk, karena disadari pertumbuhan
penduduk yang terlalu cepat akan memicu munculnya pengangguran di masa yang
akan datang. Pemerintah juga harus memberikan dan mengarahkan pendidikan sumber
daya ke arah yang lebih baik, dengan memperbanyak pusat-pusat pelatihan kerja,
serta dengan memberi kemudahan bagi pengelolaan sekolah-sekolah kejuruan. Usaha
lainnya adalah dengan mencoba membuka kesempatan dan lapangan kerja di
daerah-daerah yang selama ini kurang berkembang kegiatan ekonominya. Sehingga
proses pemeretaan kesempatan kerja menjadi lebih terjamin keberhasilaanya,
selain mengurangu konsentrasi tenaga kerja di pulau Jawa.
4.
Penyebab timbulnya kemiskinan
Kemiskinan memang adalah pekerjaan besar bagi
pemerintah kita, tapi pekerjaan itu tidak pernah di prioritaskan untuk
mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan tapi malah tidak
dapat mengurus permasalahan ini.
Faktor Penyebab Kemiskinan. Ternyata
kemiskinan itu tidak terjadi begitu saja melainkan memiliki faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kemiskinan. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya
kemiskinan dapat dikategorikan dalam beberapa hal berikut ini : A. Merosotnya standar
perkembangan pendapatan per-kapita secara global. B.
Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat. C.
Biaya kehidupan yang tinggi. D. Pembagian subsidi in
come pemerintah yang kurang merata.
Opini saya tentang artikel
ini ialah pemerintah menciptakan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja
sehingga mengurangi pengangguran. Karena pengangguran adalah salah satu sumber
penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia., peerintah juga harus menghapus
masalah korupsi hingga tuntas, karena korupsi ialah tindakan mencuri uang
negara dan membuat terhambatnya pembangunan fasilitas masyarakat.
5.
Cara menanggulangi kenakalan remaja
Cara pergaulan dan komunikasi
remaja juga semakin keterlaluan. Masalah sosial lain yang sedang menjadi wabak
yang membahayakan remaja kini adalah sex phon dan chating. Sangat ngeri dan
menjijikkan. Kemudahan internet dan alat komunikasi yang dibekalkan kepada
mereka disalah gunakan untuk keinginan yang sangat tidak bermanfaat. Kebiasaan
ini akan menyebabkan mereka sentiasa berfikiran negative, suka berkhayal dan
paling buruk suka beronani. Onani memberi dampak sangat jelek pada fizik dan
batin remaja. Menurut penyelidikan pakar, remaja yang suka melakukan onani akan
terlihat lebih tua dari usia sebenar. Mereka juga tidak fokus terhadap
pelajaran dan pekerjaan mereka.
Apa yang ditakutkan, mereka akan
lebih berani untuk melakukan hubungan terlarang dan penzinaan. Opini saya
tentang artikel ini ialah orang tua harus memperhatikan pergaulan anaknya. agar
si anak tidak terjerumus ke pergaulan yang kurang baik. dan harus memberikan
arahan yang baik kepada si anak agar si anak dapat mengerti betapa tidak
pentingnya pergaulan yang negatif dan merugikan diri sendiri dan orang lain
juga.Dan si anak juga harus pandai mencari figur figur orang dewasa yang telah
melawati masa remajanya dengan baik. karna itu juga berguna untuk membangun
motivasi nya sendiri untuk sukses, dan menjauhi pergaulan negatiif.Mendekatkan
diri kepada Tuhan, rajin ibadah, sering berkomunikasi dengan Tuhan agar diberi
pencerahan yang terang dan pikiran yang bijak
DAFTAR PUSTAKA
http://desndesty.blogspot.com/2012/11/arti-penting-kepemimpinan-dalam_7976.html
http://mapelz.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-dalam-kepemimpinan.html
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/pemimpin-dan-kepemimpinan.html#.UWIpo6KBnvs.kepemimpinan.html#.UWlPo6KBnvs
http://mapelz.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-dalam-kepemimpinan.html
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/pemimpin-dan-kepemimpinan.html#.UWIpo6KBnvs.kepemimpinan.html#.UWlPo6KBnvs